Jumat, 18 September 2009

........" Bila hati tlah terluka ".........

Akankah mampu mengembalikan semuanya jadi putih seperti sedia kala?ketika tak ada perih yang menikam sendi-sendi perasaan dan menancapkan satu-satunya luka yang membekas....Bukankah tak ada luka yang tak meninggalkan bekas?meski terkadang ada yang sembuh,tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kapan saja luka itu pun dapat berdarah dan meluka perih kembali....Sedihkah aku mengingat ini?..........Ada luka yang hanya pantas sbagai luka,cukup di ingat tapi tidak untuk menghancurkan segala harapan buat esok.........Tidak ada luka yang tak menyimpan pelajaran khan?............Bahwa segala salah di masa lalu bisa menjadi sebab,bahwa tidak ada yang lepas dari hukum uji...........Aku tlah menjadi bagian itu..........Bukankah semua orang di bumi ini.semua makhluk di bumi ini adalah bagian diri ku..........bagian cintaku..........Cinta-Nya..........Dza Maha Esa........Yang punya Cinta,yang memberi cinta dan yang akan mengambilnya kembali di sisi-Nya...........................sejati..................

"....Di sisi Selatan cahaya itu datang..."



Hanya hatiku yang tahu...........siapa dia dan siapa mereka............yang tak sampai hati aku tinggalkan di perbukitan kota ini,tempat dimana ku tuai kelukaan yang menyesatkan jiwa dan menyeret hati dalam sunyi di tinggalkan.Akhirnya aku pun ingin segera pergi dan berlalu dari setiap kehadirannya...........manakala perasaan indah itu menjadi lautan derita,manakala hati tlah diselimuti kekalahan dalam menentramkan diri sendiri.Siapa yang peduli ???..................nyatanya aku tetap saja sendirian di sini...............................hanya hati ku dan yang pasti ganya Tuhan ku lah yang tahu;betapa sang hamba ini teramat rapuh mengungkap yang hanya akan mengecewakan orang lain...........yang hanya menciptakan detik-detik derita pada putihnya pandangan jiwa tentang cinta dengan segala rahasianya,tentang keinginan yang tlah buta di lelehinya........Aku yang kering kerontang dari-Mu...........Aku yang mendapati diri dengan pendaman lumpur dosa menggunung..........maafkan aku...............yang mungkin tlah berubah tanpa dapat ku cegah,yang tlah menua di antara lembayung senja................Fana...............dan.............Abadi lagi........

..." DI LEMBAH FANA "...

Tertatih-tatih membawa diri lalui waktu
terus tancapkan kaki-kaki di belahan-belahan bumi dan langit
melanglang hati dan jiwa,mencoba mencari serta mencari...
dermaga hidup labuhan sejati dalam rengkuhan Dzat Wajibal-wujud.
Tapi aku,kita dan kalian adalah mumkinul wujud...
yang tak punya hak atas hidup dan kehidupan yang kita miliki
Dia titipkan pada kita tak lebih dari setetes ke-Maha-an-Nya
Tentang jiwa yang kerap bertanya-jawab dan merencana,
Tentang hati yang menjadi sudut akhir rasa perasaan.
Oh...manusia...manusia...
Entah sampai kapan engkau membuka mata menatap-Nya utuh
Bahwa cara menilai-Nya tidaklah sama dengan cara menilai kita,
Bahwa benar-salah,suka-duka menurut kita adalah suasana diri,
Tidakkah kita telah adil pada diri kita sendiri?
Oh...manusia...
Tidakkah engkau buka hati dan jiwamu dengan sadar
Kerap kita menuntut hak tapi melalaikan kewajiban,
Kerap kita pandainya menilai salah tapi kita lupa diri,
Ketahuilah,manusia...
Kesalahan menurut kita janganlah di vonis berlebihan,karena itu mungkin adalah proses menuju kebenaran dan perbaikan menuju kebenarannya,karena manusia berangkat dari kebodohan memahami kebenaran tetapi manusia itu akan tahu kebenaran dengan melalui kesalahan-kesalahan itu sendiri.
Kesalahan bukan berarti dosa...Kebenaran bukan berarti sesuai dengan hukum praduga jiwa dan keinginan kita sendiri,kebenaran terlalu rumit untuk di nyatakan dalam wujud jasmaniyah,kebendaan ini.
Inilah lembah fana...
Persangkaan benar-salah,suka-duka,hitam-putihnya kebenaran kehidupan tidak untuk di ambisikan,karena sebuah ambisi yang di beri kekuatan untuk bangkit hanya akan menghidupkan wujud kebendaan di dirimu sendiri untuk melumatmu dan menghancurkanmu ke dalam dunia ini,engkau tak akan menemukan kesejatian dan kebenaran hidup jika hidupmu engkau abdikan pada keinginan-keinginan penuh ambisi,meskipun itu keinginan untuk bertemu dengan-Nya.karena pertemuan dengan-Nya bukan karena keinginanmu,bukan karena engkau inginkan,tetapi karena keinginan itu telah menjadi kemerdekaan atas ke-aku-an yang meng-aku-kan diri sendiri,lepas dan dengan-Nya.

Rah451a_cinta adalah Rah451a-Nya sendiri,
Hanya Dia yang Tahu...
sangpecinta-Nya

" B U L A N "

Pada puncak bukit yang berbatu...
Pada ukiran mega-mega memerah kelabu di kaki langit,
Mencipta renung dalam relung jiwa terenjana,
Menghanyut hati dalam kiasannya mencari...yach...mencari,
Mencoba berbagi dan menemukan cinta bahagia di kehidupan.
Tetapi...
Hendak jangan muram durja dan memacu jiwa dalam gelap,
Namun tuntun diri menungganginya,
Mencoba menemukan hikmah dan indah di dalamnya,
Jalani saja semuanya,apa adanya.
Mengalirlah...
Mengalirlah dalam hari-harimu dengan senyum bahagia,
Mengalirlah bersama hatimu menghadapi segala dera,
Tanpa sesal dan tanpa mengenal serah,
karena itulah nilai hidup.
Kepahitan tetap akan ada...
Sampai kapanpun itu tak akan pergi,
Secerdik apa bersembunyi dan menembus bumi,
Dunia ini tetap akan menghantarkanmu ke sana...ya...ke sana...
Kedalam dualisme sifat dunia,suka atau duka.
Maka,bulan...
Meski kelam menemaramkan diri dan cahya mu,
Meski berbagai Renjana mengurungmu,melukaimu.
Tetaplah engkau adalah bulan disana...
Yang tak akan berubah hanya karna cela dan prasangka,
Engkau bulan bukan hanya berada di tengah malam,
Yang cuma berakhir tatkala malam terganti pagi.
Engkau lah bulan...
Bukan buatan manusia,bukan benda dan bukan semata rekayasa.
Tapi engkau adalah bulan yang akan tetap hidup,
Dalam jiwa,dalam hati,dalam kenangan,
Dan dalam segenap hati yang menemu damai di sunyi indahmu.

Abadilah,bulan...

" Jernihkan Cara menilaimu "...


Cobalah buka mata hatimu...
Seandainya saja engkau tidak melihat persoalan bukan dengan kacamata keinginanmu sendiri,tentu saja engkau tidak akan merasa sehancur itu.lihat saja...lihatlah...ketika engkau sibuk dengan keinginanmu dan memaksakan itu kepada orang lain untuk menjalaninya,engkau menjadi murka karena orang itu berbuat tidak sesuai dengan apa yang engkau harapkan.
Pandanglah hatimu...
Betapa hati akan selalu sakit manakala memperjuangi hal yang batal dan benar sekalipun,karena di dalam hati bersemayam rasa senyawa yang tidak terpisah bukan karna di satukan.sebaik apa engkau ingin mendapatkan yang terbaik untuk keinginanmu itu,maka tentu saja banyak yang tidak bisa engkau jangkau dengan pengetahuanmu.
Tuhan khan yang juga menentukan...
Di atas semua yang kita mau dan kita rencana,maka Tuhan-lah yang memiliki hak sepenuhnya atas apa yg telah di tetapkan atas perjalanan kehidupan kita.seyogyanya kita jangan buta dengan semua yang kita inginkan atas kepuasan kita sendiri.
Renungkanlah...
salah bukan berarti harus harus berdosa,tetapi yang berdosa pastilah salah.antara salah,kesalahan dan dosa tidaklah seindah kita menyusun kalimatnya.tapi letak daripada cara sudut pandang kita dalam menempatkannya atas apa yg terjadi.
Jangan hanya sibuk mempersoalkan kesalahan orang lain...
Kesibukan seperti itu hanya akan menutup mata kesadaran diri sendiri untuk bisa wasada akan prilaku diri sendiri,sejauh menyangkut kemulyaan yang di namakan MANUSIA yg telah di muliakan Tuhan...maka kemulyaan itu pun ber-atsar(bekas)atas HATI nya dan HATI itu lah yang menampung setiap rahasia2 kemulyaan manusia itu sendiri.
Carilah AKU...
AKU yang kerap menangis dan merasa kesunyian,sendirian serta seolah terdampar dalam belukar kehidupan yang keras dengan cobaan-cobaannya.
Carilah AKU...
Yang kerap engkau jadikan sandaran atas kesedihan-kesedihanmu sendiri manakala tak ada teman tubuh yang bisa hadir dan sanggup mengusir sengguk seba'lengurnya hati dan jiwamu.
AKU lah...AKU...
Dan Abadilah AKU atas dirimu yang meng-aku-kan dirimu sendiri.

satu bukan dari kesatuan
tertanda
sangpecinta


" Ceritakanlah kepadaku "...


Ceritakanlah kepadaku...
Segala resah dan kekalutanmu itu,mungkin saja aku bisa memberikan cahaya dalam gelapnya jiwamu..dalam gelapnya kesadaran yang telah terbebat beban dan seolah tak menemukan jawaban.
Ceritakanlah kepadaku...
Dan jangan kau ragu ataupun malu,bahwa aku di sini bukan untuk di ragui ataupun di takuti.tapi jadikan aku puncak tempatmu mendapatkan air saat haus,sejuk saat kering dan gerah.
Ceritakanlah kepadaku...
Tapi jangan engkau satu kan aku dalam bayangan indahmu untuk mengikatku,karena itu hanya akan menjadikan rasa nyaman dan tentrammu di sini ku menjadi musnah dan hilang arah.tentu saja kamu akan buta jika melihatku dengan dan dalam pandangan yang penuh ambisi memiliki namun bukan kesadaran hati,bahwa aku yang di sini ada dan jadi indah adalah karena jiwa kesadaranmu menghidupinya.
Kini,ceritakan kepadaku lagi...
Bahwa aku bisa menjadi yang pertama dan terakhir yang terukir dalam jiwa dan hatimu...dalam palung jiwa serta palung hatimu...kau dekap erat dan takkan kau lepaskan sampai titik nafas terakhirmu.

sayang selalu,abadilah...

...Arti Sebuah N A M A...

Jika ada yang pernah bilang " apalah arti sebuah nama "...maka...aku adalah salah satu dari sekian orang yang mengatakan,bahwa sebuah nama sangatlah berarti dari apa yang di anggap tidak bagi mereka-mereka itu.
Tengoklah kembali ke dalam sejarah...
bagaimana kita bisa mengenali sebuah sejarah,jika tanpa nama?..Nama adalah hal yang mempunyai arti besar dalam sejarah kehidupan dan hidup manusia itu sendiri,karena dengan adanya nama itu kita bisa lebih baik dalam mengenang,mengulas,memberi titik terang untuk mendapatkan sebuah jalan atau masih banyak lagi.Sebab nama bisa mempunyai eksistensi dan esensi yang mungkin lebih besar dari dugaan manusia pada umumnya.
Sebut saja nama CINTA...TUHAN...JIWA...HATI...MATI
...HIDUP...SYURGA...NERAKA...SEDIH...
Tidakkah nama-nama itu sia-sia...tidak punya makna bagi kamu?...
Itulah arti sebuah nama...
Nama yang pasti punya arti lebih dari sekedar apa yang kita sangka,sebab tidak ada nama yang tidak mempunyai arti meski pun itu nama bagi seekor nyamuk sekalipun...
: " Tidak ada yang sia-sia dari apa yang telah di jadikan dan di ciptakan-Nya,baik suka dan duka,kaya dan miskin "...meski seberat dzarrah,meski sebutir pasir yang terbelah tujuh...

R A S A T A K T E R B A N T A H...

Mendegub...membeban...resah...rindu...

Mengacu jiwa ku mencari-cari kemana,
Mencoba menemu tuju satu,
Gerangan apa ini rasa?

Menyembulkan ketakutan diam-diam...
Mengikatkan sebuah bayangan me-rahasia,
Lemahkan gairahku...buta kan aku.

Tangan bagai lumpuh...
Lidah pun keluh,
Makin lama rahasia ini smakin mendesak,
Me-ruah tanpa bisa ku bantah.

Apakah ini?..
Tak sanggup aku berpaling darinya,
Menghindarinya atau pun sembunyi kemana,
Kapan berakhirnya?


..." Telaga Jiwa ber-Atma "...


Kita...Aku...kamu...dan...dia...
Sudah berulang kali kita mencoba mencari jawabannya...yach...jawaban tentang benar dan salah,tapi tanpa sadar itu jawaban benar-salah sesuai keinginan kita sendiri.
Entah...apa yang sebenarnya kita cari...kita mengaku orang yang kuat,tabah,seolah tak ada yang kita butuhkan dari orang lain,tetapi sebenarnya kita tetap membohongi diri kita sendiri..kita tak jujur manakala ada seseorang yang dengan kejujurannnya menawarkan kebenaran,kejujuran meski dia tahu itu mungkin akan mengecewakan.Tetapi apa yang dia dapat...kadang orang bilang " jujurlah..aku bisa menerima kejujuranmu meski menyakitkan "...namun ketika kita jujur...kita tidak bisa menerima kejujuran itu dengan hati yang lapang dan ingkar janji...sekuat apa kita menerima sebuah kejujuran seseorang,sehingga kamu berdalih sanggup menerima sebuah kejujuran meski itu menyakitkan?...
Taukah kamu...Ini Aku...
Yang tidak satu-dua kali mencoba menjadi jujur dalam mengungkapkan segala yang ku tahu untuk sama2 bisa berbagi berbagai hal,tanpa ada yang perlu di cemaskan dan tanpa mencoba tak mengecewakan...
Ini Aku...
Aku yang hadir dalam kehidupan hidupmu,menjadi bagian rahasia di sana...yach...rahasia antara kita berdua...rahasia yang tidak untuk di beritakan pada siapapun,karena itu adalah rahasia kebahagiaan dan kepuasaan kebersamaan kita.
ini Aku...
Jangan pernah saling mengkhianati...jangan takut...kita tempuhi kebersamaan,kerahasiaan,kepuasan,kedamaian,ketentraman yang tercipta di dalamnya...menjalani hari-hari,agar tak lagi gundah...
Ini Aku...
Maka biarkan aku jadi teman apapun dalam hidup dan kehidupan kamu,menjadi seseorang yang bisa hadir dan saling membahagiakan...jangan di tuntut...jangan di kekang...biarlah kita mengalir dalam memiliki,untuk memiliki,meski esok kita buta..meski kelak kita jauh terpisah...tetapi jangan biarkan kita tidak bisa seperti apa yang sudah kita lakukan selama ini...jika itu untuk beri bahagia dan kedamaian hati serta jiwa...
Jangan pernah enggan engkau untuk segera datang...
Karena Tidak ada pernah niat hatiku menutup hati dan jiwa ataupun menghalangi sebuah kehadiran untuk bersama mendapatkan bahagia.
Selama mampu,mau dengan tulus dan rela...
Tak ada salahnya kamu tetap datang padaku dan mendapatkan apa yang mungkin tidak terpenuhi saat kamu membutuhkannya,bukalah...biarkan aku datang dengan segala niat tulusku...
damai untukmu...
mamas

..."Seharusnya kah "...


Tak bisa ku katakan kepadamu kenapa aku harus begini...sejak mula aku pun tidak pernah menginginkan kita jadi seperti ini,harus kerap merasa sama-sama tak tenang,resah,bimbang dan bingung dengan cara apa kita bisa seperti dulu lagi.
Tetapi memang ini bukan rekayasa..
Kita telah di satukan dulu dengan rasa yang memang menurut kita adalah perasaan yang bisa memberikan kita kebahagiaan,kedamaian,ketentraman seperti apa yang kita bayangkan dalam jiwa kita.Namun kenyataannya kini itu jauh dari kebenaran,khan?!...kita sepertinya hanya membangun sebuah penjara buat kita sendiri...banyak hal yang sudah kita lalui,tetapi kita masih juga belum dewasa menghadapi kebersamaan kita sendiri,khan ?!...banyak sekali tuntutan-tuntutan yang kadang kala hanya sekedar gengsi dan bukannya untuk sama-sama bisa membuat kita saling bisa belajar menata,memberi,menerima dan saling menopang untuk bisa menghadapi kehidupan kita ini,khan ?!..
Kamu tahu..apa yang seharusnya kini kita lakukan di saat semuanya sudah seperti ini ?!...apakah ini harus berakhir dan mencoba berlari dari semua pertanyaan bodoh diri kita sendiri tentang kebodohan kita yang tidak bisa menyelesaikan masalah malah justru berlari dg anggapan bisa sembunyi atau kah seharusnya kah kita kembali dan sama-sama kita saling mema'afkan diri untuk memulai semuanya dari awal ?...
Aku hanya mencoba membuka semua kesadaran ini untuk bisa memam'afkan semuanya dengan jiwa besar dan hati yang lapang,percayalah...aku masih menunggu jawaban kebenaran yang sama2 kita impikan dulu...
damai untukmu,
seindah dulu..
kekasihmu

...." Terbebat bimbang "....

Tak tahu apa yang seharusnya lagi untuk aku lakukan dalam mencari dan mencapai semua hal baik untuk diriku dan dia...yach..dia yang sebenarnya ingin ku bahagiakan dengan segenap perhatian dan upayaku ada dalam setiap dia mau.
Aku memang telah mencoba selama ini...datang ketika dia meminta dan tak pernah bisa membiarkan dirinya harus jatuh dan terperosok dalam kesedihan yang hanya akan merugikan dirinya sendiri,tetapi harga pengorbananku pun harus juga aku hayati sampai kapanpun..meski setiap kali aku memberinya yang terbaik di setiap itu pula aku terluka,kecewa yang tidak pernah ada habisnya membayangiku..hanya sekedar untuk membuktikan padanya,bahwa kehadiranku semata ingin menemani dan menyampaikan dia ke dalam kebahagiaan dan kedamaian hidupnya.
Andai saja perasaan ini buta...mungkin aku sudah membunuhnya dengan kebencian ini,mungkin aku sudah menikam siapapun yang jadi kekasihnya.namun aku sangat-sangatlah sadar..itu tidak akan merubah apapun,bahkan perasaannya sekalipun.
Oh...Gerangan apa yang hendak Engkau inginkan dariku,Tuhan ?...
semua ini adalah jebakan-Moe,mana mungkin aku bisa terlepas dari derita mencintai ini jika tanpa kekuasaan-Moe ?
oh..betapa sungguh teramat agungnya ke Maha-an-Moe...
setetes air cinta yang membasahi dahaga hati dan jiwaku telah memabukkan aku tanpa henti,melupakan diriku sendiri hanya untuk mencapai ke abadian cinta-Moe..
oh..sungguh teramat malunya hamba ini...
betapa tidak malu...setiap tetes-tetes air cinta itu adalah Rohmat-Moe dan karunia-Moe semata,adalah ingkar jika aku lantas mengabaikan-Moe hanya telah memiliki tabir indah sebuah wujuda fana,kepuasan fana yang sesungguhnya menipuku itu...
oh...nista benar aku,Tuhan...
terimalah taubatku dan ridhoilah aku..
hanya itu Tujuanku padamu,Tuhan...

Kamis, 18 Juni 2009

............... Karena Cinta Aku Jatuh Cinta............

cinta engkaulah laksana embun
yang menyetjutkan di setiap sanubariku
emngkau memberiku kedamaian
dalam keremangan hatiku

cinta engkaulah pelita hatiku
yang menerangiku di dalam kesunyian
engkaulah penerang di dalam kegelapan malamku
yang menyinari setiap waktu

kerana cinta q di cinta
kerana cinta q di cayank
kerana cinta q merindu
kerana cinta q mencinta
karena cinta q jatuh cinta